Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Perilaku Dalam Masyarakat

Teknologi, antara lain, dpat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang.teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Komunikiasi adalah upaya untuk menciptakan kebersamaan dalam makna (commonness in meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat. Teknologi sering di artikan salah, sebagai penggunaan mesin , atau bahkan ada yang mengartikannya sebagai mesin itu sendiri.

Dalam kenyataannya teknologi merupakan proses, atau hasil dari proses, yang selain kompleks juga meliputi banyak kompenen dan mesin atau perkakas, atau lazim disebut sebagai perangkat keras hanya merupakan salah satu saja dari komponen-komponen itu. Teknologi memang selalu meliputi atau melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak. Rogers (1986) mendefiniskan Teknologi komunikasi sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain.

Dalam prakteknya, manakala membicarakan pengaruh teknologi terhadap masyarakat, perhatian umumnya masih hanya tertuju pada pengaruh perangkat keras (misalnya TV,video recorder, komputer) dan perangkat lunak (program siaran, film, video cassette). Perkembangan riset mengenai pengaruh komunikasi menjadi makin menarik karena efek kombinasi , atau interaksi, dari berbagai kompinen. Yang masih belum banyak di jelajahi adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan interaksi antar individu dan medium, yang dimungkinkan oleh komputer sebagai perangkat teknologi komunikasi yang untuk sekarang sebagai perangkat teknologi komunikasi yang untuk sekarang masih baru. Demikian pula penelitian entang sistem dukungan sosial (social support system) yang menopang sistem komunikasi itu snediri.

Masih Merupakan Isu : Apa yang Mempengaruhi Apa?


Perhatian secara sistematis terhadap komunikasi, termasuk media masssa, uang dianggap memiliki kekuatan besar, dapat mengayun pendapat umum, dan mengubah perilaku, sudah dimulai sejak awal abad ke-20.Walter Lippman dalam bukunya Public Opinion (1992) mengatakan betapa pentingnya peranan pers, tetapi sekaligus juga menekankan tentang keterbatasannya. Dikatakan olehnya, bahwa berapa pun besarnya pengaruh pers tidak akan mampu berperan sebagai pengganti lembaga-lembaga (yang menopang demokrasi).Menurut hasil penelitian ,ternyata pers paling-paling hanya memperkuat kecenderungan perilaku yang memang sudaah dimiliki oleh para pemilih yang bersangkutan.
Dalam penelitiannya yang terkenal dan dilaksanakan selama kira-kira 20 tahun, dengan laporannya berbentuk buku berjudul The effects of Mass Communication, Joseph Klapper (1960) mengatakan bahwa, komunikasi masa tidak harus mutlak berkemampuan menjadi penyebab dari efek-efek khalayak, tetapi hanya melalukan peranannya di antara dan melalui faktor-faktor penyela yang sangat banyak dari kompleks. Pandangan Klapper ini boleh dikatakan mewakili banyak pihak tetapi tidak semua pakar ilmu sosial pada zamannya.

Kritik Terhadap Kebudayaan Massa

Namun masih ada saja golongan yang tetap beranggapan teknologi kounikasi, termasuk media massa, mempunyai kekuatan pengaruh yang besar, terutama media massa pers yang dianggap terlalu berkuasa, yang dikontrol oleh orang-orang berkuasa pula, dan oleh karena itu perlu diwaspadai golongan ini terdiri dari pihak-pihak yang sangat meminati (dalam arti sangat kritis terhdap) kebudayaan populer. Mereka khawatir, media massa dengan pengaruhnya yang demikian besar akan mencairkan bahkan menghancurkan kebudayaan tinggi atau halus. Gollongan ini memihat media massa seolah-olah akan mendorong masyarakat dengan hasil-hasil budaya tinggi ke arah massa yang kurang berpikir. Berita-berita dan pandangan-pandangan yang kurang didukung buku yang sahih, perilaku kejam dan cinta murahan serta poltik kekuasaan yang sering disuguhkan secara luas dan beruntun oleh sebagian media massa, adalah bukti akan niat sebagian media massa untuk lebih mementingkan selera rendah atau kebudayaan massa dan populer, demikian kata golongan ini.

Pandangan Makin Terfokus secara Rinci

Pengaruh isi ada yang terbatas secara individual, tetapi ada pula yang menyangkut masyarakat luas. Medium atau proses komunikasi bercorak personal, berbeda dari medium bercorak masal.Isi komunikasi yang menekankan pada kejadian (event), berbeda pengaruhnya daripada isi komunikasi yang mementingkan sifat editorial atau interpretatif (penafsiran). Isi pesan yang menyakut isu ringan atau tidak sentarl akan berbeda pula efeknya bagi khalayak dari pada isu berat atau sentral sifatnya.Khalayak pun terdiri dari banyak segmen, masing-masing memberikan tanggapan dan sikap berlainan terhadap pesan yang sama.
Membicarakan besar-kecilnya pengaruh teknologi komunikasi bagi perilaku masyarakat kadang-kadang kurang relevan atau realistik. Bagaimana bisarelevan atau realistik, kalau sebagian terbesar penduduk dewasa tidak terterpa (karena tidak membaca, melihat mendengar) buku, surat kabar, film TV dan radio?Apalagi terterpa teknologi komunikasi interaktif yang menggunakan bantuan komputer?
Pengaruh agenda setting dari media massa juga terasa meskipun terbatas bagi kira-kira 2011 pemilih yang belum dapat menentukan keputusannya seperti terbukuti dalam penelitian di Elmira Country, Ohio, yang sudah disebut di muka. Perilaku pemilih golongan ini diduga dipengaruhi langsung oleh media massa (dalam hal ini pers). Jadi tidak melalui perantaraan interpretasi atau dorongan yang berasal dari sumber-sumber institusi antar personal.

Pengaruh dalam Situasi Abnormal

Efek teknologi komunikasi massa yang lebih luas dan menyangkut tidak hanya kognisi tetapi juga sikap dan perilaku khalayak dapat kita temukan barangkali hanya dalam simulasi komunikasi dan kondisi sosial yang sangat khusus bahkan abnormal.Stasiun-stasiun radio dikalangan masyarakat buruh perambangan ini dikelola dan diibiayai oleh mereka sendiri sebagai lembaga komunikasi massa yang berfungsi informasi,penddikan, hiburan,sosial bahkan politik. Yang mereka siarkan tidak hanya warta-berita, musik, drama, tetapi sering juga disisipkan pengumuman-pengumuman tentang rapat para pimpinan setempat, lulusan sekolah dan acara wisuda, olahraga, pertemuan dan pesta sosial.Dan sering juga para pendengar siaran ditangkap karena ketahuan melanggar larangan mendengarkan siaran radio masyarakat pertambangan.Fungsi agenda setting media radio menjadi terintegrasi, bahkan lebur menjadi satu dengan sistem dukungan sosial politik khalayak yang memiliki dan berlangsung dalam keadaan krisis berkepanjangan.

Penerapan Teknologi Dalam Pendidikan

Dalam bidang pendidikan formal dan non-formal, besarnya peranan teknologi komunikasi juga sudah sangat dirasakan. Harus diakui bahwa ternologi komunikasi merupakan produk dari kemajuan ekonomi,ilmu teknologi,serta industri. Salah satu negara yang maju dalam  ketiga bidang itu adalah Amerika Serikat. Disamping itu data dan informasi tentang perkembangannya juga tercatat rapi sehingga akses sangat dipermudah. Momentum untuk aplikasi komputer dalam pendidikan sekolah terus meningkat. Asosiasi Pendidikan Nasional menegaskan kmitmennya untk menjadikan kompter sebagai bagian mutlak dari kurikulum dan pengelolaan pendidikan sekolah dengan maksud untuk merestruktur lingkungan pendidikan.
Pendidikan jarak jauh (Distance Education) menempati kedudukan penting dalam teknologi pendidikan,teknologi komunikasi dan informasi. Sebab tiada kegiatan PJJ yang tidak melibatkan aspek-aspek perangkat keras dan perangkat pelajaran.

Sesungguhnya antara komunikasi dan edukasi (pendidikan) banyak sekali persamaan dan titik temunya. Namun perbedaan yang barangkali paling menyolok ialah bahwa dalam wilayah pendidikan khalayaknya jauh lebih terseleksi shingga isi dan penyiarannya juga jauh lebih terfokus sedangakan monitoring dan evaluasi dari efek merupakan suatu kharusan (misalnya ulangan,ujian) dan diselenggarakan dengan mekanisme yang lebih efektif dengan frekwensi jauh lebih tinggi.

Teknologi Komunikasi Di Indonesia

Selama 20 tahun terakhir, teknologi komunikasi di Indonesia telah mencapai kemajuan (gain) yang sangat pesat. berkat pembangunan nasional kita. Perangkat keras manapun perangkat lunak, meilupti radio, televisi, film, surat-kabar, dan media tradisional jumlahnya terus bertambah,kemajuannya ditopang dengan Satelit Palapa dan forum-forum komunikasi seperti kelompencapir.Upaya untuk meningkatkannya lebih tinggi dari keadaan sekarang tentunya tidak ringanm, karena kemajuan dan kemampuan ekonomi,ilmu pengetahuan dan teknologi serta industri bangsa Indonesia dewasa ini.
Kita memiliki modal lebih untuk pembangunan, dan modal ini kita tuangkan untuk menambah jumlah perangkat kerasa komunikasi, maka yang terjadi adalah pertumbuhan yang semu (artificial) dan akan membawa terlalu banyak masalah, misalnya masalah biaya-biaya tambahan yang secara teratur harus kita tuangkan untuk pemeliharaan, penciptaan perangkat lunak, biaya operasi, gaji karyawan dan tenaga ahli, dan lain-lain. Kalau tidak, semua peralatan itu kurang/tidak berfungsi, dan akan hancur.
Pengembangan teknnologi komunikasi kita tampaknya masih berkisar pada aspek-aspek perangkat keras dan secara terbatas pada perangkat lunak. Agaknya kita masih belum sempat menitikberatkan pada wadahnya, yaitu khalayak (atau masyarakat) dan fungsi operasional dari komunikasi. Dirasakan, seolah-olah kita masih bergumul dengan masalah-masalah agenda setting menurut pengelola komunikasi dan masih belum peka benar terhadap masalah-masalah exposure dan kategori sosial maupun nilai, sikap, aspirasi, selera dan kebutuhannya. 

Pengaruhnya Terhadap Perubahan Perilaku Masyarakat Indonesia

Perlu disadari , masyarakat Indonesia masih jauh dari predikat Masyarakat Informasi. Sebagai Masyarakat Membaca (Reading Society).Sekarang keadaanya tentu sudah agak membaik, Jadi kita bisa memperkirakan berapa yang terkena terpaan dan mengerti kemudian memproses isi media massa. Tentunya pengaruh langsung dari teknologi dari teknologi komunikasi masih sangat minim. Masyarakat kita cukup reseptif dan akomodatif.Mereka umumnya memberikan kepercayaan dan juga harapan tinggi kepada para pemimpin mereka yang dituakan, atau kepada yang dianggap pantas dianaut. Maklum, masyarakat kita adalah masih paternalistik. Harus kita sadari pula, bahwa tatanana sosial, termasuk psyche  masyarakat itu sangta relatif, tiada yang langgeng meskipun relatif stabil.Semua ada batasnya. Kita tidak tahu dimana atau kapan batas itu tersentuh. Kita tidak tahu kelanggengan sosial (social sustainability) suatu masyarakat itu memulai titik awalnya, dan kapan ia akan berakhir ini masih terus berlangsung dengan menerapkan metodologi yang makin canggih. sampai sekarang belum ada "kata akhir" tentang bagaimana tepatnya, dan berapa besar-kecilnya pengaruh teknologi komunikasi terhadap sikap dan prilaku. Namun, secara umum, kita percaya bahwa teknologi komunikasi ada pengaruhnya paling sedikit pada efek kognitif dari individu dan masyarakat umumnya.
Dalam situasi yang unik atau khas, misalnya karena keadaan kritis yang berlangsung lama ,teknologi komunikasi merupakan instrumen untuk menjamin kelangsungan hidup suatu masyarkat.Keterlibatan media komunikasi, baik media cetak maupun elektronik dalam pendidikan yang berkembang dengan kuat, pesat dan sangat bergairah, ditopang oleh komitmen tingggi untuk meningkatkan mutu pendidikan, serta dukungan kekuatan ekonomi, ilmu, dan teknologi, serta industri.Masyarkat Indonesia masih jauh dari statsunya sebagai masyarkat inforrmasi. Bahkan sebagai Masyarakat Membaca saja belum.Adanya teknolgi komunikasi, ditopang dengan teknologi elektronik, apalagi dalam keadaan yang sangat terbatas, belum menjamin bahwa sudah ada budaya informasi.Belum ada perhatian yang memadai terhadap wadahnya (sistem dukungan  khalayak), terpaan (exposure) dan predisposisi (kondisi sosiopsikologi khalayak).Teknologi komunikasi dapat memberikan peranannya dalam perubahan perilaku masyarakat Indonesia, jika agenda setting media massa terintegrasi dan ditopang oleh sistem dukungan sosial yang terbuka, dinamis dan diberi kesempatan untuk ikut bertanggung jawab.

copyright @shendirosyian. Diberdayakan oleh Blogger.