Tugas Perkembangan Teknologi Komunikasi
undefined
undefined
Nama : Shendi Rosyian Dwi Cahya
Nim : 41811055
Kelas : Humas 2 2011
Pertanyaan
1. Berapa jumlah media massa yang dikuasai Rupert Murdoch ?
2. Bagaimana teknologi komunikasi mendukung kerja korporasi di berbagai Negara secara terpisah ?
3. Berapa banyak korporasi media massa yang ada di Indonesia ?
4. Unsur persaingan bisnis apa yang sekarang dilakukan media massa ?
Jawaban
1.
Murdoch memiliki News Corporation dengan jaringan ratusan media cetak, radio dan televisi di seluruh dunia. Yang paling menonjol adalah jaringan televisi. la memiliki mayoritas saham di Fox Channel yang menjadi channelkeempat setelah ABC, NBC dan CBS. la memiliki 30 saluran kabel dan satelit di negeri itu. Separuh dari kepemilikan saham National Geography dan sebagian saham GE yang menjadi induk dari televisi saingannya NBC. Di luar Amerika, Murdoch memiliki 28 saluran televisi di Inggris, 8 diantaranya share kepemilikan dengan Paramount dan Nickelodeon. Murdoch huga memiliki dua televisi di Jerman, 16 televisi lokal di Australia, 1 di Canada, 6 di India. Murdoch lewat perusahaannya Star TV menguasai enam saluran televisi yang secara total menguasai 60% dari audience sharenegara itu. Murdoch memiliki saham minoritas sebuah stasiun TV Italia, dua di Jepang, delapan di Amerika Latin. Lewat Star TV Murdoch mengakuisisi mayoritas saham ANTV.Di sektor media cetak, Murdoch diibaratkan titisan William Randolph Hearst, sang raja media abad 19 (Bagdikian, 2004: 37). Ia memiliki 31 koran di Australia termasuk yang terbesar The Age, tiga di kepulauan Fiji, beberapa koran besar di Inggris termasuk The Sunday Times dan The (Daily) Times. Karena ia mengakuisisi dua koran nasional yang beroplah jutaan eksemplar, Murdoch berhadapan dengan Undang Undang Monopoli. Tidak menyerah, Murdoch menunda akuisisi tersebut dan berjuang mendukung kandidat Partai Konservatif Margaret Tacher sebagai Perdana Menteri, dan akhirnya Tacher menang dan menjadi Perdana Menteri, muluslah upayanya untuk mengakuisisi dua koran besar tadi. Majalah terkemuka The Economist tahun 2000 melaporkan holding company milik Murdoch di Inggris memperoleh keuntungan US $.2,1 miliar. Tetapi, lewat pembukuan yang “kreatif” dan lobi politik yang intens ia tidak membayar satu shilling pun pajak ke pemerintah.Ketika dia berniat masuk dalam pasar Amerika, langkah pertamanya adalah membeli tabloid The New York Post. Lewat support temannya, Walikota New York (yang dijanjikan untuk mendapat tempat untuk liputan tetap di tabloid itu), dia segera mendapatkan approval dari Walikota NY tersebut. Tatkala memutuskan untuk mengembangkan bisnis jaringan radio dan televisi di Amerika, ia terkena ketentuan undang-undang yang melarang warga negara asing memiliki lebih dari 24.9% saham di radio dan televisi. Murdoch segera mengganti kewarganegaraannya dari Australia ke warga negara Amerika Serikat. Pada tahun 1990 Murdoch lewatNews Corporation mengakuisisi Harper Collins Publisher yang revenue tahunannya mencapai satu miliar dolar per tahun. Bisnis Murdoch seakan tidak mungkin terbendung. Tahun 2003 ia mengakuisisi Huges Direct TV Satellite System-yang memung kinkan ia mengembangkan televisi satelit di seluruh dunia dan menambah annual income nya dengan paling sedikit 9 miliar dolar AS Musim panas tahun 2005, Murdoch masuk ke bisnis online dengan mengakusisi My-Space.com sebuah situs jaringan dengan harga 587 juta dolar. Pada saat yang sama ia juga mengakusisi situs internet lokal maupun internasional. Lewat tangan dinginnya, setahun setelah, My-Space di akuisisi asetnya meningkat lima kali lipat menjadi tiga miliar dolar (Ishadi, 2005, Tempo, 25 September 2005). Saat ini My-Space merupakan salah sate situs paling populer di Amerika Serikat, selain Yahoo!, Google, MSN dan Ebay. Langkah Murdoch tidak salah karena My-Space yang didirikan oleh dua anak muda Tom Andersen dan Christ De Wolfe tiga tahun lalu merupakan situs yang lagi melejit karena menjadi tempat mangkal dari hampir semua musisi dunia saat ini. Mulai dari Janet Jackson, Bob Dylan sampai 2.2 juta musisi lainnya di berbagai negara dunia
2.
teknologi komunikasi mendukung kerja korporasi diberbagai negara secara
terpisah, terbukti dengan adanya kantor virtual (virtual office). virtual
office beranggotakan tim-tim yang saling bekerja sama yang disebut
dengan tim maya atau tim yang terpisah secara geografis. Mereka bekerja
diseluruh waktu, ruang dan dengan batas-batas organisasi diperkuat oleh link
webs komunikasi teknologi. Karena terpisah secara geografis, maka organisasi
boleh menyewa dan mempertahankan orang-orang terbaik tanpa memperhatikan
lokasi. Anggota tim virtual berkomunikasi secara elektronik, sehingga mereka mungkin
tidak pernah bertemu dan bertatap muka. Namun sebagian besar tim akan bertemu
pada suatu waktu. Virtual tim ini tidak berarti teleworker karena banyak
timvirtual dalam organisasi terdiri dari karyawan, baik yang bekerja di rumah
maupun kelompok-kelompok kecil dikantor.
3.
korporasi media massa di Indonesia ada 3, yaitu :
a.
media cetak
b.
media penyiaran
c.
new media, sebuah media yang memfasilitasi interaksi antar pengirim dan
penerima identik dengan teknologi yang memanfaatkan internet, sehingga
memunculkan suatu istilah baru yang sering disebut dengan jurnalisme online. Gaya
hidup yang serba instan membuat masyarakat tidak memiliki lagi waktu luang
untuk sekadar membaca koran atau pun menonton televisi. Peluang inilah yang
dilihat sebagai selera pasar bagi pemilik media. Para pemilik media mulai
membuat afiliasi bagi medianya. Akhirnya muncullah media online yang
sebenarnya merupakan korporasi dari media cetak maupun media
penyiaran yang telah ada sebelumnya. Meskipun
tidak semua media online merupakan hasil korporasi media, namun tidak dapat
dipungkiri jika kehadiran media online yang berafiliasi dengan media lain
memang lebih banyak bila dibandingkan dengan yang tidak. Media online yang
berdiri sendiri antara lain adalah lintas.me.Sedangkan yang berafiliasi
dengan media lain terdapat kompas.com, detik.com, metrotvnews.com, tempo.co dan
masih banyak lagi. Indonesia memiliki jumlah stasiun radio dan TV
terbesar kedua setelah Cina. Negeri ini punya satu TV publik, 10 TV
swasta nasional, 70 TV swasta lokal, dua TV kabel, satu TV satelit dan lebih
dari 1.800 stasiun radio
4.
Persaingan bisnis yang dilakukan media massa saat ini merujuk pada media online
atau jurnalisme online. Akses yang cepat terhadap informasi menjadi
senjata utama media online saat ini. Dibandingkan dengan media massa lain
berbasis cetak dan elektronik, media online menjadi bentuk media yang paling mudah diakses oleh
khalayak. Teknologi internet yang memanjakan manusia menjadi basis media
online. Kemudahan masyarakat mengakses internet dimanfaatkan media online untuk
menghadirkan informasi terdepan mendahului media massa cetak dan elektronik
yang masih bergantung pada kertas, perangkat radio dan pesawat televisi. Media
online kemudian berkembang menjadi fenomena. Kelebihan media online dan
kecenderungan masyarakat untuk mengakses berita melalui internet memaksa
media massa berbasis cetak dan elektronik ikut membuat media online.Hal
ini membuat persaingan dunia media massa bergeser dari cetak dan
elektronik ke dunia media online. Sejak dunia pemberitaan merambah dunia
internet, berbagai media baik yang berbasis online maupun cetak atau
elektronik berlomba-lomba menjadi yang terdepan dalam memberikan informasi
bagi pemirsa informasi online.
Referensi :
http://bincangmedia.wordpress.com/tag/rupert-murdoch/ (diakses
pada hari selasa, 2 oktober 2013
pukul 19.07 WIB)
http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/2013/04/virtual-office/ (diakses
pada hari selasa, 2 oktober 2013
pukul 19.09 WIB)
545345.html (diakses
pada hari selasa, 2 oktober 2013 pukul 19.13 WIB)
550218.html (diakses
pada hari selasa, 2 oktober 2013 pukul 19.20 WIB)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
copyright @shendirosyian. Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya
Tentang Penulis
Nama : Shendi Rosian D.C
Nim : 41811055
Kelas : Humas 2 2011
0 komentar:
Posting Komentar